NIM: 123300392
D3 Reg Akt 4
ANALISIS TIMES SERIES DAN FORECASTING DATA KEUANGAN
Salah satu tujuan dari analisa Laporan Keuangan suatu
perusahaan adalah untuk membuat estimasi/penelitian tentang laba, hasil
penjaualan perusahaan di masa mendatang dan lain-lain aspek finansial perusahaan
atau secara umum dapat dikatakan sebagai usaha untuk memproyeksikan ratio-ratio
finansilanya. Berbagai alat analisa telah dikembangan dalam kaitannya dengan
tujuan tersebut.
1.
Analisa (Hubungan) Trend – Trend Statements
Untuk
memperoleh gambaran trend terhadap terhadap informasi yang terdapat dalam
laporan-laporan keuangan perlu dipilih/ditentukan suatu laporan keuangan yang
akan dipakai sebagai dasar untuk mengukur adanya kenaikan dan penurunan dari
informasi tertentu di dalam laporan-laporan keuangan yang lain.
2.
Analisa Hubungan Trend dalam Prosentase Per Komponen (Common – Size Statements)
Laporan
keuangan per komponen dapat digunakan jika di dalam analisa trend-series.
Melalui trend dalam presentase per komponen, dapat diketahui berbagai perubahan
penting dalam; struktur dan komposisi aktiva dan pasiva, posisi finansial,
unsur-unsur yang membentuk laba dan sebagainya. Berbagai macam hubungan Trend
:
a.
Sifat-sifat hubungan Trend
Saling hubungan antar rekening atau kelompok rekening di
dalam suatu neraca atau laporan perhitungan laba rugi secara individual disebut
sebagai hubungan struktural, karena menggambarkan berbagai aspek tentang
struktur finansial perusahaan pada tanggal neraca atau berbagai aspek tentang
struktur laba (rugi) dalam periode yang tercakup di dalam laporan perhitungan
rugi – laba.hubungan struktural kadang-kadang disebut juga sebagai hubungan
vertikal karena saling hubungan itu diukur dengan memperbandingkan saldo
rekening atau kelompok rekening yang di dalam suatu neraca dan laporan
perhitungan rugi – laba pada umumnya disajikan dalam bentuk suatu laporan yang
disusun secara vertikal.
b.
Hubungan-hubungan Trend yang Pokok
Seperti halnya pada hubungan-hubungan struktural,
hubungan-hubungan trend bisa diukur atau dihitung untuk setiap rekening atau
kelompok rekening di dalam neraca atau laporan perhitungan rugi-laba.
c.
Penentuan dan penggunaan hubungan trend
Hubungan trend seperti telah dikemukakan pada dasarnya dapat
dinyatakan dalam 3 macam bentuk. Tiap-tiap bentuk diukur/dihitung dengan cara
tersendiri dan mempunyai kegunaan serta memiliki kebaikan dan kelemahannya
sendiri-sendiri
d.
Pemilihan tahun dasar untuk perhitungan atau pengukuran dalam hubungan dalam
trend
Analisa terhadap hubungan trend hanya dapat dilakukan
apabila perbandingan itu meliputi data finansial dalam bebrapa periode, karena
fluktuasi dari periode yang satu dengan periode yang lain mungkin akan
dinetralisir oleh trend yang tercermin dalam jangka panjang. Untuk itu, pada
umumnya dapat digunakan dengan salah satu dari empat alternatif berikut ini :
1) Data dalam
periode yang mendahului
2) Data dalam
periode yang paling awal
3) Data rata-rata
dalam periode yang diperbandingkan
4) Data dalam periode
tertentu yang dianggap sebagai data yang representatip untuk dipakai sebagai
data pembanding
3.
Analisa Hubungan Trend dalam Ratio
Analisa
trend-series melalui trend dalam bentuk ratio-ratio finansial, juga merupakan
salah satu teknik analisa terhadap laporan keangan. Dalam beberapa hal teknik
analisa ini bahkan merupakan teknik analisa yang sangat handal, karena
kemampuannya untuk dipakai sebagai dasar membuat proyeksi tentang ratio-ratio
finansial perusahaan di masa yang akan datang.
ANALISIS
TIME SERIES
Dalam analisis data keuangan, analisis terhadap data historis diperlukan untuk
melihat tren-tren yang mungkin timbul. Kemudian kita bisa menganalisis apa yang
terjadi dibalik tren-tren angka tersebut. Data historis perusahaan sebaiknya
juga dibandingkan dengan data historis industri untuk melihat apakah tren suatu
perusahaan begerak relatif lebih baik terhadap tren industri.
Tahun
|
ROA
PT
A
|
ROA
Industri
|
||
2003
|
10%
|
9%
|
||
2004
|
12%
|
11%
|
||
2005
|
13%
|
12%
|
||
2006
|
17%
|
19%
|
||
2007
|
15%
|
14%
|
||
2008
|
14%
|
13%
|
||
2009
|
13,50%
|
12,50%
|
||
Perbandingan
ROA PT A dengan ROA Industri
|
Dalam analisis times series perubahan-perubahan struktural yang akan
berpengaruh terhadap angka-angka keuangan harus diperhatikan.
Perubahan-perubahan struktural terdiri:
1. Peraturan pemerintah
2. Perubahan kompetisi
3. Perubahan tehnologi
4. Akuisi dan merger (penggabungan
perusahaan).
TIME
SERIES INDEKS
Teknik ini bisa menggunakan angka indeks bisa juga
angka-angka yang ada dalam laporan keuangan disusun dan disajikan dalam rentang
waktu berseri misalnya 5 atau 10 tahun. Jika laporan ini dikonvensi menjadi
angka indeks maka menjadi laporan indeks berseri. Semua laporan keuangan yang
dibandingkan secara berseri dikonvensikan ke indeks. Untuk menentukan indeks ini
maka menentukan tahun dasar. Tahun dasar ini dipilih menurut kriteria
tertentumisalnya dipilih tahun pendirian sebagai tahun dasar atau tahun
tertentu yang bisa dijadikan sebagai suatu moment penting agar kita lebih mudah
dan lebih cepat melakukan perbandingan dengan indeks tahun lainnya.
ANALISA
TREND
Analisa trend ini
bertujuan untuk mengetahui tendensi atau kecenderungan keadaan keuangan suatu
perusahaan di masa yang akan datang baik kecenderungan naik, turun, maupun
tetap. Teknik analisa ini biasanya dipergunakan untuk menganalisa laporan
keuangan yang meliputi minimal 3 periode atau lebih. Analisa ini dimaksudkan
untuk mengetahui perkembangan perusahaan melalui rentang perjalanan waktu yang
sudah lalu dan memproyeksi situasi masa itu ke masa yang berikutnya.
Berdasarkan dat ahistoris itu, dicoba melihat kecenderungan yang mungkin akan
muncul di masa yang akan datang.
Analisa
trend ini bermanfaat untuk menilai situasi “trend” perusahaan yang telah lalu
serta dapat memprediksi “trend” perusahaan di masa yang akan datang berdasarkan
garis trend yang sudah terjadi itu.
Untuk
melakukan analisa trend series berindeks (untuk hal-hal tertentu bisa dipakai
dalam teknis trend) ini maka dapat melakukannnya melalui :
1.
Metode statistik dengan cara menghitung garis trend dari laporan keuangan
beberapa periode.
2.
Menggunakan angka indeks
Dalam
bab ini kita menggunakan metode angka indeks. Langkah-langkah untuk melakukan
analisa trend berindeks ini adalah sebagai berikut :
1).
Menentukan tahun dasar. Tahun dasar ini ditentukan dengan melihat arti suatu
tahun bisa tahun pendirian, tahun perubahan, atau reorganisasi, dan tahun
bersejarah lainnya. Pos-pos laporan keuangan tahun dasar dicatat sebagai indeks
100.
2.)
Menghitung angka indeks tahun-tahun lainnya dengan menggunakan angka pos
laporan keuangan tahun dasar sebagai penyebut.
3. )
Memprediksi kecenderungan yang mungkin bakal terjadi berdasarkan arah dan
kecenderungan historis pos laporan keuangan yang dianalisa.
4. )
Mengambil keputusan mengenai hal-hal yang harus dilakukan untuk mengantisipasi
kecenderungan itu.
Data
penjualan PT A & PT B
Tahun
|
Penjualan
|
Gabungan
|
|
PT
A
|
PT
B
|
||
2004
|
Rp.
9.000.000.000
|
Rp.5.000.000.000
|
Rp.14.000.000.000
|
2005
|
Rp.10.000.000.000
|
Rp.6.000.000.000
|
Rp.16.000.000.000
|
2006
|
Rp.12.000.000.000
|
Rp.7.000.000.000
|
Rp.19.000.000.000
|
2007
|
Rp.21.000.000.000
|
-
|
Rp.21.000.000.000
|
2008
|
Rp.23.000.000.000
|
-
|
Rp.23.000.000.000
|
2009
|
Rp.24.000.000.000
|
-
|
Rp.24.000.000.000
|
ANALISIS
DATA KEUANGAN
Data
penjualan mencerminkan empat macam faktor:
1. Trend
Trend
merupakan pergerakan time-series dalam jangka panjang, bisa merupakan trend
naik atau turun. Diperlukan waktu 15 – 20 th untuk melihat pola tren tsb. Tren
tsb bisa dipengaruhi oleh perubahan jumlah penduduk, perubahan tehnologi dll.
2. Siklus
Siklus
merupakan fluktuasi bisnis dalam jangka yang lebih pendek 2 – 10 th. Belum ada
penjelasan yang memuaskan terhadap timbulnya fluktuasi siklus. Lamanya dan
besarnya fluktuasi juga sangat beragam dari perusahaan ke perusahaan dan dari
industri ke industri.
3. Musiman
Musiman
merupakan fluktuasi yang terjadi dalam lingkup satu tahun. Ada beberapa
penyebab timbulnya fluktuasi musiman, misalnya karena peristiwa tertentu
(lebaran, tahun baru), karena cuaca ( musim hujan, kemarau).
4. Ketidakteraturan
Fluktuasi
semacam ini disebabkan karena faktor-faktor yang munculnya tidak teratur, dalam
jangka waktu pendek. Misalnya gudang perusahaan terbakar, akibatnya keuntungan
perusahaan pada periode itu terpengaruh.
MENGUKUR PENGARUH TREND
Trend
suatu data bisa dilihat dengan cara:
1.Menggunakan model matematika (metode least square)
Yt
= a + b X
![](file:///C:\Users\ADMIN\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
∑ XY – n ∑ ( X ) ∑ ( Y )
![](file:///C:\Users\ADMIN\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.gif)
![](file:///C:\Users\ADMIN\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
Perhitungan
trend
|
||||||
TH
|
X
|
PENJ
(Y)
|
XY
|
X2
|
TREND
(Yt*)
|
Y/Yt*100
(%
trend)
|
2000
|
1
|
8.000.000
|
8.000.000
|
1
|
7.932.888,9
|
100,85
|
2001
|
2
|
8.050.000
|
16.100.000
|
4
|
8.011.472,2
|
100,48
|
2002
|
3
|
8.110.000
|
24.330.000
|
9
|
8.090.055,6
|
100,25
|
2003
|
4
|
8.140.000
|
32.560.000
|
16
|
8.168.638,9
|
99,65
|
2004
|
5
|
8.200.000
|
41.000.000
|
25
|
8.247.222,2
|
99,43
|
2005
|
6
|
8.225.000
|
49.350.000
|
36
|
8.325.805,6
|
98,79
|
2006
|
7
|
8.300.000
|
58.100.000
|
49
|
8.404.388,9
|
98,76
|
2007
|
8
|
8.400.000
|
67.200.000
|
64
|
8.482.972,2
|
99,02
|
2008
|
9
|
8.800.000
|
79.200.000
|
81
|
8.561.555,5
|
102,79
|
JML
|
45
|
74.225.000
|
375.840.000
|
285
|
||
Rata-rata
|
5
|
8.247.222,22
|
375.840.000 - 9(5)
(8.247.222,22) 4.715.000,10
![](file:///C:\Users\ADMIN\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.gif)
![](file:///C:\Users\ADMIN\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.gif)
285 – 9 (5)2 60
a
= 8.247.222,22 - 78.583,33 (5) = 7.854.305,57
Yt
= 7.854.305,57 + 78.583,33 Xt
|
TREND
SEBAGAI PROYEKSI MASA DEPAN
Untuk memakai persamaan trend sebagai proyeksi masa depan, seorang analis harus
hati-hati terhadap asumsi yang digunakan. Trend garis lurus mengasumsikan
perkembangan yang konstan untuk masa-masa yang akan mendatang. Padahal beberapa
situasi, penjualan tumbuh merambat pada periode berikutnya. Mis suatu produk
baru diluncurkan, pertumbuhan pada awal periode akan sangat cepat. Kemudian
memasuki tahap kedewasaan, pertumbuhan tsb akan semakin melambat.
Skala
semi
logaritma
skala aritmatik
![]() |
|||||
![]() |
Waktu
waktu
Log
Y = a +b log
X
Y = a + b X + c X 2
ANALISIS
SIKLUS
Fluktuasi siklus bisnis muncul dalam jangka waktu menengah 2 – 10 tahun.
Pengaruh siklus dapat dilihat dengan persentase trend yang dirumuskan sbb:
Y
%
trend = -------- x 100
Y t
Ada
kecenderungan siklus dengan jangka waktu 7 tahun. Tahun 2000 menunjukkan
penjualan tinggi, penjualan tinggi tsb muncul lagi tahun 2008.
ANALISIS
MUSIMAN
Analisis musiman akan bermanfaat pada beberapa situasi.
Pertama apabila analis ingin melihat pengaruh musiman dan memanfaatkan
informasi tsb untuk tujuan ttt. PT A mempunyai anggaran penjualan th 2009
sebesar Rp.1.000.000.000 (per triwulan Rp.250.000.000) dan mempunyai indeks
musiman:
Triwulan I : 0,99
Triwulan II : 1,01
Triwulan III : 0,90
Triwulan IV : 1,10
Triwulan
(1)
|
Indeks
musiman
(2)
|
Anggaran
Penjualan
(3)
|
Anggaran
penjualan dengan pengaruh musiman
(4)=(2)x(3)
|
I
|
0,99
|
Rp.250.000.000
|
Rp.
247.500.000
|
II
|
1,01
|
Rp.250.000.000
|
Rp.
252.500.000
|
III
|
0,90
|
Rp.250.000.000
|
Rp.
225.000.000
|
IV
|
1,10
|
Rp.250.000.000
|
Rp.
275.000.000
|
Total
anggaran penjualan
|
Rp.1.000.000.000
|
Kedua,
apabila analis ingin menghilangkan pengaruh musiman untuk melihat pengaruh
trend siklus dan ketidakteraturan secara lebih jelas.
Triwulan
(1)
|
Indeks
musiman
(2)
|
Anggaran
Penjualan dengan pengaruh musiman
(3)
|
Anggaran
penjualan tanpa pengaruh musiman
(4)=(3)/(2)
|
I
|
0,99
|
Rp.
247.500.000
|
Rp.250.000.000
|
II
|
1,01
|
Rp.
252.500.000
|
Rp.250.000.000
|
III
|
0,90
|
Rp.
225.000.000
|
Rp.250.000.000
|
IV
|
1,10
|
Rp.
275.000.000
|
Rp.250.000.000
|
Total
anggaran penjualan
|
Rp.1.000.000.000
|
METODE-METODE
PERAMALAN
Univariate
|
Multivariate
|
|
Mekanis
|
Model
rata-rata bergerak
Model
box-jenkins univariat
|
Model
regresi
Model
fungsi transfer box-jenkins
|
Non-mekanis
|
Pendekatan
visual
|
Pendekatan
analis sekuritas
|
Model
Penghalusan Eksponensial
Kelebihannya
karena kesederhanaannya dan data yang dibutuhkan tidak banyak.
F t = W A t – 1 + (1 – W) F t – 1
F t =
forecast untuk periode t
A t – 1 = data sesungguhnya pada
periode t – 1
F t – 1 = forecast pada
periode t – 1
W = konstanta dengan
nilai antara 0 – 1
Forecast
baru = W ( data sesungguhnya saat ini ) + (1 – w) (forecast saat ini)
Atau
F
t = A t – 1 + (1-W) (F t – 1
– A t – 1)
F
2009 = W A 2008 + (1 – W) F 2008
ANALISIS
INDEX
PT
Bentoel Internasional Investama Tbk
Keterangan
|
2009
(%)
|
2010
(%)
|
2011
(%)
|
Aritmatika
|
Total
Assets
|
100.000
|
100.167
|
129.411
|
114.789
|
Current
Assets of which
|
100.000
|
99.167
|
139.252
|
119.209
|
Cash
and cash equivalents
|
100.000
|
87.371
|
87.334
|
87.352
|
Trade
receivables
|
100.000
|
97.306
|
143.490
|
120.398
|
Inventories
|
100.000
|
96.674
|
138.314
|
117.494
|
Others
|
100.000
|
136.431
|
171.239
|
153.835
|
Non-Current
Assets of which
|
100.000
|
101.862
|
112.725
|
107.294
|
Fixed
Assets-Net
|
100.000
|
10.170
|
123.531
|
116.851
|
Deffered
Tax Assets
|
100.000
|
108.643
|
84.838
|
96.741
|
Investment
|
n.a
|
n.a
|
n.a
|
n.a
|
Other
Assets
|
100.000
|
76.807
|
117.345
|
97.076
|
Others
|
100.000
|
18.912
|
14.392
|
16.652
|
Liabilities
|
100.000
|
92.946
|
136.975
|
114.960
|
Current
Liabilities of which
|
100.000
|
82.417
|
258.405
|
170.411
|
Short-term
debts
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Trade
payables
|
100.000
|
65.167
|
127.774
|
96.471
|
Taxes
payable
|
100.000
|
159.061
|
131.367
|
145.214
|
Current
maturities of long term debt
|
100.000
|
n.a
|
n.a
|
100.000
|
Others
|
100.000
|
81.044
|
280.027
|
180.535
|
Non-Current
Liabilities
|
100.000
|
103.336
|
17.149
|
60.242
|
Shareholders'
Equity
|
100.000
|
111.441
|
117.603
|
114.522
|
Paid-up
capital
|
100.000
|
107.528
|
107.528
|
107.528
|
Paid-up
capital in excess of par value
|
100.000
|
78.692
|
78.692
|
78.692
|
Retained
earnings
|
100.000
|
145.541
|
160.429
|
152.985
|
Total
Liabilities and Shareholder's Equity
|
100.000
|
100.167
|
129.411
|
114.789
|
Net
Sales
|
100.000
|
122.731
|
138.797
|
130.764
|
Cost
of Goods Sold
|
100.000
|
117.895
|
131.373
|
124.634
|
Gross
Profit
|
100.000
|
143.860
|
171.226
|
157.543
|
Operating
Expenses
|
100.000
|
109.874
|
124.284
|
117.079
|
Operating
Profit
|
100.000
|
2.928.473
|
4.017.446
|
3.472.960
|
Other
Income (Expenses)
|
100.000
|
187.860
|
289.972
|
238.916
|
Profit
(loss) before Taxes
|
100.000
|
(871.990)
|
(1.151.518)
|
(1.011.754)
|
Comprehensive
Profit (loss)
|
100.000
|
(147.774)
|
(206.834)
|
(177.304)
|
ANALISIS INDEKS
o
Total
Assets
Jumlah aset PT. Bentoel Tbk (tanpa
mencari informasi lain) mengalami kenaikan dari tahun ke tahun yang cukup
signifikan. Jumlah aset tahun 2011 jika dibandingkan rata-rata selama tiga
tahun, mengalami kenaikan sebesar 14,662%. Hal ini disebabkan oleh penambahan
aset berupa bangunan, peralatan dan mesin yang diperlukan untuk mendukung
pertumbuhan volume usaha.
o
Inventories
Persediaan PT. Bentoel Tbk (tanpa
mencari informasi lain) mengalami penurunan di tahun 2010 dan mengalami
peningkatan ditahun 2011. Persediaan tahun 2011 jika dibandingkan rata-rata
selama tiga tahun, mengalami kenaikan sebesar 20,820%. Hal ini disebabkan
peningkatan harga cengkeh dan peningkatan volume pembelian tembakau.
o
Liabilities
Liabilitas PT. Bentoel Tbk (tanpa
mencari informasi lain) mengalami penurunan di tahun 2010 dan mengalami
peningkatan di tahun 2011. Liabilitas tahun 2011 dibandingkan rata-rata selama
tiga tahun, mengalami kenaikan sebesar 22,015%. Hal ini disebabkan oleh
reklasifikasi obligasi jangka panjang menjadi obligasi jangka pendek serta
peningkatkan pinjaman bank jangka pendek.
o
Ekuitas
Ekuitas PT. Bentoel Tbk (tanpa
mencari informasi lain) mengalami penikatan dari tahun ke tahun. Ekuitas tahun
2011 dibanding rata-rata selama tiga tahun, mengalami kenaikan 3.081%. Hal ini
disebabkan oleh laba yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk 2011.
o
Net
Sales
Penjualan
PT. Bentoel Tbk (tanpa mencari informasi lain) mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun yang cukup signifikan. Penjualan tahun 2011 dibanding rata-rata selama
tiga tahun, mengalami kenaikan 8,033%. Hal ini karena perusahaan diakuisisi
oleh British American Tobacco, salah satu kelompok bisnis tembakau utama di
dunia. Hal ini menyebabkan kenaikan Penjualan yang signifikan.
ANALISIS
RASIO
Financial
Ratios
|
2009
|
2010
|
2011
|
Aritmatika
|
PER
(x)
|
-29.58
|
26.49
|
18.69
|
5.20
|
PBV
(x)
|
2.29
|
2.72
|
2.55
|
2.52
|
Dividend
Payout (%)
|
n.a
|
n.a
|
n.a
|
n.a
|
Dividend
Yield (%)
|
n.a
|
n.a
|
n.a
|
n.a
|
Current
Ratio (x)
|
2.08
|
2.5
|
1.12
|
1.90
|
Debt
to Equity (x)
|
1.56
|
1.3
|
1.82
|
1.56
|
Leverage
Ratio (x)
|
0.61
|
0.57
|
0.65
|
0.61
|
Gross
Profit Margin (x)
|
0.19
|
0.22
|
0.23
|
0.21
|
Operating
Profit Margin (x)
|
0
|
0.05
|
0.07
|
0.04
|
Net
Profit Margin (x)
|
n.a
|
0.02
|
0.03
|
0.03
|
Inventory
Turnover (x)
|
2.3
|
2.8
|
2.18
|
2.43
|
Total
Assets Turnover (x)
|
1.48
|
1.82
|
1.59
|
1.63
|
ROI
(%)
|
-3.02
|
4.46
|
4.83
|
2.09
|
ROE
(%)
|
-7.74
|
10.27
|
13.62
|
5.38
|
o
PER
Jika kita melihat rasio PER PT Bentoel Internasional Investama
Tbk dapat dikatakan bahwa kondisi perusahaan pada tahun 2009 berada pada
keadaan yang buruk, kemudian di tahun 2010 PER perusahaan mengalami kenaikan
yang signifikan. Tetapi pada tahun 2011 mengalami penurunan dibandingkan dengan
rata-rata tiga tahunnya sebesar 5,2. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan akan
mengalami pertumbuhan yang rendah.
o
Gross
Profit Margin
Jika
kita melihat rasio Gross Profit Margin PT Bentoel Internasional Investama Tbk
dapat dikatakan bahwa dari tahun ke tahun kondisi perusahaan mengalami
kenaikan. Dilihat tahun 2009 jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahunnya
mengalami penurunan sebesar 0.2, sedangkan untuk tahun 2010 dan 2011 mengalami
kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa tahun 2010 dan 2011 kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba kotor dari penjualan lebih baik daripada kemampuan
untuk menghasilkan rata-rata laba kotor dari penjualan perusahaan selama 3
tahun terakhir.
o
Operating
Profit Margin
Jika
kita melihat rasio Operating Profit Margin PT Bentoel Internasional Investama
Tbk dapat dikatakan bahwa dari tahun ke tahun kondisi perusahaan mengalami
kenaikan. Dilihat tahun 2009 jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahunnya
mengalami penurunan sebesar 0.04, sedangkan untuk tahun 2010 dan 2011 mengalami
kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa tahun 2010 dan 2011 kemampuan untuk
menghasilkan EBIT dari penjualan lebih baik daripada kemampuan menghasilkan
rata-rata EBIT dari perusahaan selama 3 tahun terakhir
o
ROI
Rasio
ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan
pada tingkat asset tertentu. Dari tahun 2009 sampai 2011 ROI perusahaan
mengalami peningkatan yang signifikan jika dibandingkan rata-rata tiga
tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menghasilkan laba dari total
asset perusahaan lebih baik daripada kemampuan menghasilkan rata-rata laba dari
total asset perusahaan selama 3 tahun terakhir atau berarti efisiensi
perusahaan tinggi.
o
ROE
Rasio
ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan
modal saham tertentu. Seperti dengan ROI, dari tahun 2009 sampai 2011 ROE juga
mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari total ekuitas lebih baik daripada kemampuan menghasilkan
rata-rata laba dari total ekuitas perusahaan selama 3 tahun terakhir atau
kondisi perusahaan dapat dikatakan membaik.
KEPUTUSAN
EKONOMI
-
Sebagai Investor
Jika
kami sebagai investor, kami kurang berminat untuk menanamkan modal ke PT.
Bentoel International Investama Tbk, karena dilihat dari analisis semua rasio
dapat disimpulkan bahwa perusahaan ini kurang bagus untuk berinvestasi. Selain
itu, dikhawatirkan juga perusahaan tidak mampu membayarkan dividen.
-
Sebagai Kreditor
Jika
kami sebagai kreditor, kami kurang berminat untuk memberikan pinjaman pada PT.
Bentoel International Investama Tbk karena dilihat dari rasio yang berhubungan
dengan modal saham seperti current ratio, debt to equity, leverage
ratio, gross profit margin, net profit margin tidak bagus.
Dikhawatirkan tidak ada jaminan bagi kreditor bahwa kredit yang ia berikan akan
kembali semestinya.
-
Sebagai Pemerintah
Bagi
pemerintah pengambilan keputusan ini berkaitan dengan masalah perpajakan, dan
regulasi yang berkenaan kepada perusahaan tersebut. Rasio yang dapat digunakan
adalah gross profit margin dan net profit margin. Ini akan
menjadi acuan bagi direktorat jendral pajak untuk menentukan sekitaran pajak
yang harus dibayar PT Bentoel Internasional Investama.
Apakah nantinya jumlah pajak PT
Bentoel Internasional Investama berbeda atau tidak, jika berbeda nantinya akan diadakan
revisi terhadap jumlah PKP.
-
Sebagai Supplier/Pemasok
Bagi
supplier ini berkaitan dengan masalah persediaan, rasio yang dapat digunakan
adalah inventory turnover. Menurut hasil inventory turnover
adalah 2.18 kali setahun. Ini dapat dijadikan acuan bagi supplier untuk
siap menyediakan persediaan yang dibutuhkan perusahaan. Selama kurang lebih 6
bulan persediaan akan habis dan harus ditambah lagi. Pemasok dapat
mempersiapkan bahan baku yang diperlukan PT Bentoel Internasional Investama
terlebih dahulu.
ANALISIS COMMON SIZE
|
||||
PT Bentoel Internasional Investama
Tbk
|
||||
Keterangan
|
2009 (%)
|
2010 (%)
|
2011 (%)
|
Aritmatika
|
Total
Assets
|
100.000
|
100.000
|
100.000
|
100.000
|
Current Assets of which
|
62.904
|
62.276
|
67.687
|
64.289
|
Cash and cash equivalents
|
2.067
|
1.803
|
1.395
|
1.755
|
Trade receivables
|
3.986
|
3.872
|
4.420
|
4.093
|
Inventories
|
52.486
|
50.656
|
56.097
|
53.080
|
Others Assets
|
4.365
|
5.945
|
5.776
|
5.362
|
Non-Current Assets of which
|
37.096
|
37.724
|
32.313
|
35.711
|
Fixed Assets-Net
|
31.776
|
34.949
|
30.332
|
32.352
|
Deffered Tax Assets
|
1.521
|
1.650
|
0.997
|
1.390
|
Investment
|
n.a
|
n.a
|
n.a
|
n.a
|
Other Assets
|
0.706
|
0.541
|
0.640
|
0.629
|
Others Non-Current Assets of which
|
3.094
|
0.584
|
0.344
|
1.341
|
Liabilities
|
60.958
|
56.563
|
64.520
|
60.680
|
Current Liabilities of which
|
30.276
|
24.911
|
60.454
|
38.547
|
Short-term debts
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Trade payables
|
2.972
|
1.934
|
2.934
|
2.613
|
Taxes payable
|
1.217
|
1.932
|
1.235
|
1.461
|
Current maturities of long term debt
|
0.076
|
n.a
|
n.a
|
0.076
|
Others Liabilities
|
26.011
|
21.046
|
56.285
|
34.447
|
Non-Current Liabilities
|
30.682
|
31.652
|
4.066
|
22.133
|
Shareholders'
Equity
|
39.042
|
43.437
|
35.480
|
39.320
|
Paid-up capital
|
6.878
|
7.384
|
5.715
|
6.659
|
Paid-up capital in excess of par value
|
16.005
|
12.573
|
9.732
|
12.770
|
Retained earnings
|
16.160
|
23.480
|
20.033
|
19.891
|
Total Liabilities and
Shareholder's Equity
|
100.000
|
100.000
|
100.000
|
100.000
|
Net
Sales
|
100.000
|
100.000
|
100.000
|
100.000
|
Cost of Goods Sold
|
81.372
|
78.165
|
77.020
|
78.852
|
Gross Profit
|
18.628
|
21.835
|
22.980
|
21.148
|
Operating Expenses
|
18.403
|
16.476
|
16.479
|
17.119
|
Operating Profit
|
0.225
|
5.359
|
6.501
|
4.028
|
Other Income (Expenses)
|
-0.805
|
-1.233
|
-1.683
|
-1.240
|
Profit (loss) before Taxes
|
-0.581
|
4.127
|
4.819
|
2.788
|
Comprehensive Profit (loss)
|
-2.039
|
2.455
|
3.039
|
1.152
|
ANALISIS COMMON SIZE
Ø Inventories
Persediaan PT. Bentoel Tbk (tanpa
mencari informasi lain) mengalami penurunan di tahun 2010 dan mengalami
peningkatan ditahun 2011. Persediaan tahun 2011 jika dibandingkan rata-rata
selama tiga tahun, mengalami kenaikan sebesar 3,017%. Hal ini disebabkan
peningkatan harga cengkeh dan peningkatan volume pembelian tembakau.
Ø Liabilities
Liabilitas PT. Bentoel Tbk (tanpa
mencari informasi lain) mengalami penurunan di tahun 2010 dan mengalami
kenaikan di tahun 2011. Liabilitas tahun 2011 dibandingkan rata-rata selama
tiga tahun, mengalami kenaikan sebesar 3,840%. Hal ini disebabkan oleh
reklasifikasi obligasi jangka panjang menjadi obligasi jangka pendek serta
peningkatkan pinjaman bank jangka pendek.
Ø Ekuitas
Ekuitas PT. Bentoel Tbk (tanpa
mencari informasi lain) mengalami kenaikan di tahun 2010 dan mengalami
penurunan di tahun 2011. Ekuitas tahun 2011 dibanding rata-rata selama tiga
tahun, mengalami penurunan 3.840%. Hal ini disebabkan oleh laba yang dapat
didistribusikan ke pemilik entitas induk 2011.
Ø Retained Earning
Laba ditahan PT. Bentoel Tbk (tanpa
mencari informasi lain) mengalami kenaikan di tahun 2010 dan mengalami
penurunan di tahun 2011. Laba ditahan tahun 2011 dibanding rata-rata selama
tiga tahun, mengalami penurunan 0,142%. Hal ini disebabkan kenaikan penjualan
yang mengakibatkan kenaikan laba yang diperoleh perusahaan.
Ø Comprehensive Profit (loss)
Laba setelah pajak PT. Bentoel Tbk
(tanpa mencari informasi lain) mengalami dari tahun ke tahun secara signifikan.
Laba setelah pajak tahun 2011 dibanding rata-rata selama tiga tahun, mengalami
kenaikan 1,887%. Hal ini karena perusahaan diakuisisi oleh British American
Tobacco, salah satu kelompok bisnis tembakau utama di dunia. Hal ini
menyebabkan kenaikan penjualan yang signifikan karena perluasan pemasaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Syafri
Harahap, Sofyan. 2002. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT.
RajaGrafindo Persada
Harnanto.
1985. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE
Hanafi,
M., dan Halim, A. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta:UPP STIM YKPN
http://annisaarumartaarfan.blogspot.com/2013/10/analisis-times-series-dan-forecasting
Tidak ada komentar:
Posting Komentar